Pengadilan Rusia telah mendenda WhatsApp dan perusahaan teknologi lainnya. Perusahaan akan menolak untuk menyimpan data yang dikumpulkan dari warga Rusia di Rusia. WhatsApp menerima denda tertinggi, yang berjumlah sekitar 18 juta rubel.
Regulator komunikasi Rusia Roskomnadzor mengatakan perusahaan gagal memberikan dokumen tepat waktu yang mengonfirmasi bahwa penyimpanan dan pemrosesan data pengguna Rusia terjadi di wilayah Rusia.
Selain denda 18 juta rubel, hampir 289,000 euro, WhatsApp juga didenda 4 juta rubel, 64,000 euro. Ini diberlakukan pada Agustus tahun lalu, karena perusahaan tidak akan menyimpan data apa pun dari pengguna Rusia di negara itu saat itu.
Perusahaan teknologi lain yang sekarang didenda oleh pengadilan Moskow adalah Snap, perusahaan induk Tinder, Match Group, Hotels.com dan Spotify, tulis Reuters. Match Group harus membayar dua juta rubel, 32,000 euro. Denda dari Snap dan Hotels.com berjumlah satu juta rubel, 16,000 euro. Akhirnya, Spotify harus membayar 500,000 rubel, 8,000 euro.
Expedia Group, pemilik Hotels.com, mengatakan dalam sebuah pernyataan kepada Reuters bahwa mereka sedang menyelidiki keputusan pengadilan. Dikatakan bahwa Hotels.com menutup outlet Rusianya pada 1 April 2022 dan “tidak lagi mengumpulkan data pengguna Rusia.” Perusahaan lain belum mengomentari putusan hakim.
Sudah menjadi persyaratan hukum sejak 2015 untuk menyimpan data pengguna di wilayah Rusia. Selain itu, perusahaan teknologi telah diwajibkan memiliki kantor atau perwakilan di Rusia sejak tahun lalu. Namun, karena invasi Rusia ke Ukraina, perusahaan teknologi menarik diri dari Rusia, seperti Apple dan Microsoft.